DUKUNG PENYULUH DAN PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PADI DAN JAGUNG
BOGOR (24/11/2023) Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 43 telah dilakukan secara daring melalui Zoom yang diikuti lebih dari 580 petani dan penyuluh dari seluruh Indonesia dan disiarkan secara live di kanal Youtube Cybext TV, diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian. Tema yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah “Dukungan Penyuluh dan Petani dalam Peningkatan Produktivitas dan Produksi Padi dan Jagung”.
Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. sebagai Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk berkesempatan menjadi narasumber dengan paparan yang berjudul “Berbudidaya yang Baik? Kenali Tanah Kita” menyampaikan bahwa bidang pertanian menjadi penyokong perekonomian dan ketahanan pangan nasional, upaya menuju ketahanan pangan dapat dilakukan dengan cara budidaya yang baik dengan memastikan tercukupinya hara tanaman sehingga peran pupuk dalam budidaya sangat penting karena bila hara tanaman tidak tercukupi dapat menyebabkan menurunnya produksi, menurunnya kualitas hasil panen dan menurunnya kesehatan tanah.
“Pemupukan berimbang dengan hanya memberikan pupuk atau hara yang dibutuhkan tanah dan tanaman sesuai rekomendasi dosis yang ditetapkan adalah jawaban dari langkanya dan mahalnya pupuk yang terjadi belakangan ini karena dengan pemupukan berimbang petani tidak lagi membeli pupuk yang tidak diperlukan oleh tanah dan tanaman lagi” papar Ladiyani.
“Sifat fisik tanah dapat dilihat dari warna tanah semakin gelap maka semakin tinggi kandungan bahan organiknya, tekstur tanah yaitu distribusi ukuran partikel, struktur tanah yaitu bagaimana partikel tanah terikat bersama agregat, berat jenis tanah yaitu berat dari bagian padat tanah dibagi dengan satuan volume dan konsistensi tanah yaitu ketahanan agregat.
Karakteristik tanah terbagi menjadi menjadi sifat fisika tanah, sifat kimia tanah dan sifat biologi tanah. Sifat fisika yaitu kesuburan fisika berupa tanah yang remah, gembur, mudah diolah, tinggi daya memegang air, sirkulasi udara baik. Sifat kimia yaitu kesuburan kimia berupa kadar hara esensial tersedia cukup, pH tanah sekitar 5-7, C organik > 1,5%, Kapasitas Tukar Kation (KTK) > 8 me/100 gram” tambah Ladiyani.
Lebih lanjut Ladiyani menyampaikan pula rekomendasi teknologi berdasarkan karakteristik kesesuaian lahan pertanian. (1) Lahan sawah dengan pemupukan berimbang berdasarkan BWD dan PUTS, pupuk mikro (Fe, Cu, Zn, Si), pupuk organik, pupuk hayati (penambat N2, pelarut P), drainase untuk pencucian Fe dan Mn. (2) Lahan kering dengan pemupukan berimbang berdasarkan BWD dan PUTK, ameliorasi (kapur atau dolomit), pupuk organik dan pupuk hayati, (3) Lahan rawa dengan ameliorasi (bahan organik, tanah mineral Fe tinggi, kapur, abu bakaran, abu vulkan), pupuk berimbang (PUTS, sulfat masam, pupuk gambut), pupuk organik, pupuk hayati (biotara, biosure, bionutrient).
Tak lupa Ladiyani menyampaikan sumber nutrisi tanaman alternatif yang pertama adalah pupuk organik yang berasal dari jerami, kotoran sapi, kotoran kambing dan kotoran ayam. Pupuk organik ini memiliki fungsi lain yaitu sumber energi bagi fauna tanah dan pembaik tanah yang menyumbang asam organik (humat/fulvat), enzim, ZPT, dll. Kemudian pupuk hayati yaitu nama kolektif semua kelompok fungsional mikroba tanah yang berfungsi menyediakan hara bagi tanaman langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya adalah Mikroorganisme Lokal (MOL) yang berfungsi sebagai pemacu tumbuh tanaman dan sebagai dekomposer atau agen perombak bahan organik sisa tanaman.
Pada akhir paparannya Ladiyani berpesan kepada seluruh peserta untuk tumbuh dan berproduksi tanaman membutuhkan hara sesuai dengan target produksi bila tidak berimbang tanaman tidak akan memberikan produksi yang diharapkan, tanah adalah sumberdaya alam yang terbatas jumlahnya maka perlakukan tanah dengan baik dan benar maka tanah akan memberikan sumber kehidupan yang berkelanjutan.(WID, LRW, AFS, M.Is, Mtm).